TIGA SEJOLI

 

Rintik kerinduan di pagi ini seiring melambai dengan hangatnya kopi yang iya seduhh dengan penuh kehati hatiann ” Hehehe’’ Kau tertipu pembaca iya di sana adalah sahabatku  yang sedari pagi membangunkan ku dengan aroma khas yang dia buaykan ke hidungku hingga aku tak kuasa lagi untuk tidak mebukakan mata

Stopp geh kita bukan mau membahas dia lohh...

Ketika banyak agenda yang menerjang nya sehingga dia disudutkan oleh sebuah rasa kelelahan , namun dia tetaplah berjalan mengarungi jalan setapak tak banyak cabang namun sesekali cabangnya menghantarkan ke jurang yang terjang sehingga kalau dia salah bisa sajah dia terjerumus kedalam nya atau sesekali cabangnya menghantarkan nya ke sebuah sungai deras yang bisa membawanya ke arus yang tak dia inginkan.

Aku tau sebenarnya harus sudah kembali ke agendaku seperti biasa namun ahh kenapa kerinduan ini terus saja menyudutkan ku bahwa aku masih ada disampingnya masih bercanda denganya dengan orang tuanya , begitu gemulai menggelayuti setiap syaraf otaku menghancurkan fonem-fonem kebebasan yang ku milki, wajar saja dia berkata seperti itu wong beberapa tahun diatak bertemu dengan nya ..

Ok kita mulai kisah dua sejoli Juned dan jubaedah

Mulai dengan rajutan cinta yang mereka bangun sejak lama penuh dengan rasa cinta mereka tak memandang kasta sama-sama merajut cita dengan kesederhanaan yang mereka  punya , hingg pada akhirnya mereka berdua harus berpisah...... upsss  bukan berpisah cintanya yah tapi berpisah jiwa jiwanya juned pergi ke kota tua dan jubaedah pergi ke kota industri untuk sama-sama  mereka mengais rejeki menabung untuk kemudian mereka habiskan di hari hari mereka berdua ,,

Perjalanan kisah mereka per harinya di hiasi dengan rangkaian kata-kata dibalik media kaca yang mereka genggam sesekali bertegur sapa dengan suara bias yang lahir di media ituu ,,,, ahhhh malangnya mereka mungkin saja kalau tak ada media itu aku tak yakin bahwa juned dan jubaedah bisa saling berirama  mungkin bisa memakai media lama ,,hhhheee .. tapi pliiss deh ini dunia milenial masa iya juned dan jubaedah harus memakai media itu kan konyol bukan heheheh,,

Dan akhirnya waktu berjalan terus berlalu begitu cepat tak sadar juned dan jubaedah sudah 5 tahun lohh bersama  dalam tanda kutif yahh ,, kayaknya ini seperti dunia hayalan yah ketika sesosok jubaedah menanti untuk bisa bertemu dengan juned pacar yang nyata, tapi tak yakin bahwa itu nyata wong setiap hari mereka pacaran menggunakan media,  semacam pacar Media maya untung saja bukan LUNA MAYA,heheheh namun asyik nya merka bisa loh menjalaninya  mereka piawai dalam memainkan ritme-ritme perjalanan cintanya walaupun sesekali terkadang mereka diterjang oleh ketidak yakinan satu sama lain yang membuat mereka bertengkar dasyat tapi tak lama karna kekuatan cinta yang mereka tanam lebih mengakar dbandingkan akar yang orang orang tanam ,,, makanya bisa kuat seperti itu mau ada tsunami,badai, longsor ataupun yang lainya pohon cinta nya tetap kokoh berdiri ,,,,

 hahah kisah juned jubaedah mulai lebay 

Kita bercerita dulu juned yah..

Juned adalah seorang pemuda ...... jeng jeng

Iya lah pemuda kalo pemudi cewe dong ....

Dia tampan begitu banyak wanita yang mengaguminya bahkan yang mengejarnya pun banyak entah lah namun juned sangat piawai dalam memainkan kata membuat orang bingung terhadapnya bahkan wanita mana yang tak tergila gila padanya apalagi jika mendengar lantunan bait bait manjanya yang begitu menyayat hati ,,

Benarkah dia di kejar kejar wanita karna ketampananya, atau juned yang banyak utang ..... heeeehheee

Pernah beberapa kali wanita yang mengajaknya jalan-jalan, yah  juned sih mau mau aja pikirnya bisa makan dan jalan gratis selagi melepas kepenatan nya ,’’

 eh taunya ada maksud lain yang di rencanakan wanita itu ,, sebut saja wanita itu namanya parwati ‘’

Malam minggu itu parwati mengajak juned jalan jalan di suatu sudut kota sih parwati tau betul kesukaan juned apa tempat yang di senangi juned apa makanya itu terkesan romantis lah mereka berduaan layaknya 2 sejoli yang sedang merangkai rumah untuk mereka singgahi ,,

’’ ini hanya satu kisah dari beberapa kisah lohh’’

Juned memang laki laki yang datr datar saja bodo amat apa kata orng , dia menganggap kebersamaanya dengan parwati ini adalah suatu hal yang wajar antara hubungan persahabatan

Di tempat itu telah tersedia minuman dan makanan yang sangat di sukai juned , kopi hitam , rokok dan mie ayam bakso telah tersaji dan begitu tertata rapi loh , ujar parwati

‘’ itu untukmu juned ‘’ aku sengaja menyiapkannya

‘’ wah nampaknya ini enak’’ juned

Tanpa basa-basi lagi juned yang sedari pagi belom makan langsung melahapnya habis tak tersisa  ‘’enar benar kelaparan juned ,,,  junedpun tabanyak bertanya karna sedari awalpun juned makan parwati dengan cerocosannya terus saja ngomong kalo anak muda bilang dia curhat sih panjang lebar si juned fokus saja makan ,, hehehehe juned terkesan jahat yahh , sembari menikmati secangkir kopi dan menghisap sigaret putih kesukaanya juned di hadapkan dengan posisi parwati yang mulai dekat dan memandanginya penuh harapan , perlahan parwati menata katanya dengan indah

 ‘’tak tau lah penyair tak bisa melukiskan seberapa indahnya ‘heheheh

‘’ juned ‘’ tanya parwati dengan lembut penuh rasa yang teramat dalam 

‘’ apa ti ‘’ kebali dengan polos nya juned enjawab. memang  juned  kalo manggil orang suka akhirnya saja

‘’ ko kamu gak peka peka si juned ‘’ nada sedikit syahdu

‘’ ada apa ti kamu terlalu bertele-tele ‘’ ujar juned

Parwati menghela nafas ‘’ aku suka kamu juned kamu ko gak nyadar sihh ‘’ 

Juned tertawa  terbahakk ‘’hahahahhahah ‘’ apa ti? ....

Kita ini beda loh ti juned hanya anak petani yang tak punya apa-apa, rumah saja tak punya

 itu lelucon, kamu cari saja yang se kasta denganmu  ti ,,  lagi pula ati juga tau kan juned udah punya pacar

Parwati memandang juned dengan indahnya. Beberapa kali parwati meyakinkan juned namun juned tetap teguhh

 tau lah siapa yang tak mau pacaran sama parwati dia cantik ,kaya ,baik dan adik dari TNI pula tinggal nya ajj di asrama yonzifur bodoh jika  tak ada yang mau dengannya  , entah lah juned ini yang bodoh atau pura pura bodoh juned masih dengan santainya tak hiraukann apa yang terjadi barusan

Parwati pun menangis di pangkuan juned ... malam itu pun mencekam terkesan dramatis dua sejoli yang tak sealur mencoba untuk saling memadu namun tak mampuhh untuk melebur....

 

ENTAH TAMAT ATAU BERSAMBUNG

Komentar

Postingan Populer